Ketika saya di tanya bagaimana cara bikin blog ? atau ada pertanyaan dari teman melalui email, bagaimana cara ngeblog. Saya heran dan bingung sendiri. Bagaimana menjelaskan cara ngeblog itu, karena mungkin saya ga bisa menjelaskan tanpa langsung di praktek kan di depan komputer yang tersambung dengan internet. karna saya juga dulu belajar nya secara online via YM dengan seorang teman saat saya masih bekerja sebagai seorang operator warnet.
Namun semenjak itu saya terus di hantui perasaan bersalah kalo ga bisa ngajari orang ngeblog, karena saya juga di ajari orang lain juga dulu.
Nah untuk mengobati dan menghilangkan rasa di hantui tersebut akhirnya hari ini saya sempatkan goggling mencari situ yang udah bikin manual bikin blog, dan ternyata sudah sangat banyak. Terima kasih kepada para pemilik blog yang ternyata juga bersedia berbagi pengalaman tentang pembuatan blog bagi pemula.
Situs yang memuat cara bikin blog sebagai berikut :
http://belajarblog.blogsome.com
juga disini
http://afatih.wordpress.com
nah selamat ngeblog bagi kawan kawan pemula...
Wednesday, August 27, 2008
Memilih Ban Motor
Di kalangan bikers ban merupakan peranti standar yang wajib ada. Ya iyalah, gimana bisa ‘nggelindhing tanpa ban? Banyak pilihan dalam memilih ban mulai dari jenis tubeless dan pakai ban dalam atau tidak. Kesulitan memilih bertambah kian maraknya merek ban dan jenis kembangannya istilah kerennya pattern.
Langkah awalnya yang sederhana adalah memilih ban yang di bannya terdapat label SNI. Untuk mendapatkan label SNI ini perusahaan ban maupun importir harus melakukan pengujian di
laboratorium yang telah ditunjuk di Indonesia. Sample diambil dari pabrik ataupun yang ada di pasaran kemudian disegel sedemikian rupa lalu dikirimkan ke laboratorium.
Pada umumnya pengujian bersifat destruktif (merusak). Ini untuk mengetahui tingkat kemampuan ban itu sendiri. Banyak keuntungan bila kita memilih ban dengan label SNI. Pertama, safety. Hal ini menjadi kita lebih yakin mempergunakannya. Kedua, produk dalam negeri akan lebih terlindungi. Dalam arti keran impor tidak dibuka lebar-lebar tanpa kualifikasi. Ada beberapa kasus mengenai ban yang tidak terangkat ke permukaan. Ini lebih dikarenakan terlalu mudahnya memasukan barang dan tentu saja murahnya ban tersebut. Murah tentu saja terkait dengan harga. Namun, pentingkah itu bila dikaitkan dengan nyawa? Sungguh terlalu !
Perbedaan harga tidak terpaut jauh bila dibandingkan dengan ban standar. Tentu saja pabrik ban telah memperhitungkan hal ini. Jadi jangan kuatir kemahalan. Harga biasanya yang mempermainkan adalah penjualnya. So..pilihlah bengkel yang terpercaya dan direkomendasikan. Gitu aja kok repot…
* Mempertahankan ban standar adalah solusi bijak.
Jika memang basah atau hujan menjadi perhatian utama maka ban dengan karakter kontak area yang lebar akan menjadi pilihan terbaik. Mungkin untuk jenis bebek 100 - 150 cc ban belakang menggunakan 80/90-17, 90/90 atau 90/80-17 atau 100/70 or 100/80-17.
* Untuk jenis sport 150 - 250 cc, 100/80, 120/80 atau 130/70 merupakan alternatif yang menarik.
* Khusus range tapak 100 ke atas sesuaikan dengan velg yang ada.Untuk profile sesuai yang diharapkan mesti dipasangkan velg yang tepat. Jika tidak maka percuma, karena karakter handling yang diharapkan tidak akan maksimal. Jika velg lebih kecil dari yang seharusnya tapak ban akan meruncing.
* Kembangan.
Bila ingin terlihat keren, bilang aja pattern. Dijamin sampeyan mirip bule yang bikin ban Michelin.Tapi gak keren ah, lah kalah mulu sama Bridgestone. Untuk penggunaan harian
unsur fashion lebih dominan. Sepanjang pattern cukup streamline, terlihat aliran bagus maka sistem buangan air akan bagus pula. Karakter blok dapat ditemui pada ban tipe off road ataupun yang menganut dua medan. Tanah bisa, aspal oke. Tipe ini memiliki bentuk pattern dengan
disusun oleh knob agar memiliki tekanan ke dalam tanah yang labil untuk mencapai lapisan yang stabil, misal tanah merah berlumpur. Dasar tanah ada yang keras namun lapisan atas sangat labil (lumpur). Namun ada beberapa karakter blok dengan kedalaman groove yang tidak terlalu dalam juga maksimal untuk jalan basah.
* Tekanan ban.
Terdapat salah kaprah yang ada saat ini. Dengan mengurangi angin. Di tabloid Otomotif pun menganjurkannya beberapa edisi lalu. Hal ini lebih memberi kesan ban lebih lebar dengan harapan akan lebih menapak dengan sempurna. Pada kenyataannya bentuk profile center tread membelah sehingga bagian tengah dari ban tersebut tidak memiliki tekanan ban yang sempurna ke aspal. Justru hal ini akan membahayakan disebabkan respon pengereman akan berkurang. Untuk amannya untuk mengisi angin sesuai anjuran pabrik.
Dicopy dari Komunitas Thunder
Langkah awalnya yang sederhana adalah memilih ban yang di bannya terdapat label SNI. Untuk mendapatkan label SNI ini perusahaan ban maupun importir harus melakukan pengujian di
laboratorium yang telah ditunjuk di Indonesia. Sample diambil dari pabrik ataupun yang ada di pasaran kemudian disegel sedemikian rupa lalu dikirimkan ke laboratorium.
Pada umumnya pengujian bersifat destruktif (merusak). Ini untuk mengetahui tingkat kemampuan ban itu sendiri. Banyak keuntungan bila kita memilih ban dengan label SNI. Pertama, safety. Hal ini menjadi kita lebih yakin mempergunakannya. Kedua, produk dalam negeri akan lebih terlindungi. Dalam arti keran impor tidak dibuka lebar-lebar tanpa kualifikasi. Ada beberapa kasus mengenai ban yang tidak terangkat ke permukaan. Ini lebih dikarenakan terlalu mudahnya memasukan barang dan tentu saja murahnya ban tersebut. Murah tentu saja terkait dengan harga. Namun, pentingkah itu bila dikaitkan dengan nyawa? Sungguh terlalu !
Perbedaan harga tidak terpaut jauh bila dibandingkan dengan ban standar. Tentu saja pabrik ban telah memperhitungkan hal ini. Jadi jangan kuatir kemahalan. Harga biasanya yang mempermainkan adalah penjualnya. So..pilihlah bengkel yang terpercaya dan direkomendasikan. Gitu aja kok repot…
* Mempertahankan ban standar adalah solusi bijak.
Jika memang basah atau hujan menjadi perhatian utama maka ban dengan karakter kontak area yang lebar akan menjadi pilihan terbaik. Mungkin untuk jenis bebek 100 - 150 cc ban belakang menggunakan 80/90-17, 90/90 atau 90/80-17 atau 100/70 or 100/80-17.
* Untuk jenis sport 150 - 250 cc, 100/80, 120/80 atau 130/70 merupakan alternatif yang menarik.
* Khusus range tapak 100 ke atas sesuaikan dengan velg yang ada.Untuk profile sesuai yang diharapkan mesti dipasangkan velg yang tepat. Jika tidak maka percuma, karena karakter handling yang diharapkan tidak akan maksimal. Jika velg lebih kecil dari yang seharusnya tapak ban akan meruncing.
* Kembangan.
Bila ingin terlihat keren, bilang aja pattern. Dijamin sampeyan mirip bule yang bikin ban Michelin.Tapi gak keren ah, lah kalah mulu sama Bridgestone. Untuk penggunaan harian
unsur fashion lebih dominan. Sepanjang pattern cukup streamline, terlihat aliran bagus maka sistem buangan air akan bagus pula. Karakter blok dapat ditemui pada ban tipe off road ataupun yang menganut dua medan. Tanah bisa, aspal oke. Tipe ini memiliki bentuk pattern dengan
disusun oleh knob agar memiliki tekanan ke dalam tanah yang labil untuk mencapai lapisan yang stabil, misal tanah merah berlumpur. Dasar tanah ada yang keras namun lapisan atas sangat labil (lumpur). Namun ada beberapa karakter blok dengan kedalaman groove yang tidak terlalu dalam juga maksimal untuk jalan basah.
* Tekanan ban.
Terdapat salah kaprah yang ada saat ini. Dengan mengurangi angin. Di tabloid Otomotif pun menganjurkannya beberapa edisi lalu. Hal ini lebih memberi kesan ban lebih lebar dengan harapan akan lebih menapak dengan sempurna. Pada kenyataannya bentuk profile center tread membelah sehingga bagian tengah dari ban tersebut tidak memiliki tekanan ban yang sempurna ke aspal. Justru hal ini akan membahayakan disebabkan respon pengereman akan berkurang. Untuk amannya untuk mengisi angin sesuai anjuran pabrik.
Dicopy dari Komunitas Thunder
Subscribe to:
Posts (Atom)