Free Web Hosting with Website Builder

Wednesday, September 10, 2008

Petasan

Dulu waktu kecil saya sangat suka kalo main petasan tanpa menyadari kalo bunyi ledakan dari petasan ini sangat mengganggu orang orang disekitar , terutama orang orang yang sudah tua dan orangtua yang lagi punya bayi...
Hal tersebut berbalik terjadi pada saya kemaren malam, saat berbuka puasa dan istri saya sedang menyusui bayi kami, tiba tiba terdengar 3 kali ledakan petasan , menurut saya ledakannya sangat sangat besar, istri dan anak saya tersentak kaget dan itu menyulut emosi saya untuk mengejar si pelaku yang membunyikan petasan. Langsung saya keluar dan menyambar potongan pipa yang tersandar di dekat pintu masuk rumah kami...longok kiri kanan ga ada orang, jalan sedikit keluar halaman , saya melihat seorang pemuda yang lagi bersungut sungut, saya tanyai, apakah dia melihat ada yang membunyikan petasan, dan dia menunjuk ke arah barat. Dengan masih memakai celana pendek dan kaos kutung kesayangan, saya berjalan ke arah barat, kira kira 20 meter dari rumah, saya melihat seorang bapak bapak lagi mencak mencak dan berteriak bertanya siapa yang meledakkan petasan tadi..oh ternyata bukan hanya saya yang merasa terganggu rupanya...begitu saya mendekat bapak itu melihat dan langsung menunjuk sambil berkata "kamu yang membunyikan petasan tadi" ? bukan pak jawab saya, "justru saya lagi mencari orang nya juga"..tak lama berselang, dari kegelapan muncul seorang pemuda dengan berpakaian kaos berwarna coklat dan di dada nya ada logo POLRI dan tulisan POLISI di punggungnya (pasti sering liat kaos kayak gini kan)  dan bercelana gelap ( entah coklat atau hitam )..Si bapak langsung menunjuk pemuda tersebut seperti tadi, kamu yang membunyikan petasan tanya si bapak, pemuda tersebut diam, sambil memperlihatkan sikap tak senang, si bapak bertanya sekali lagi dan si pemuda sedikit bersuara ya saya, sambil mengibaskan tangannya menyuruh saya dan bapak itu pergi (kayak polisi membubarkan massa yang melihat ada kejadian kriminal di pasar), Si bapak bukannya takut malah menghardik sekali lagi sambil menanyakan nama pemuda itu sambil meminta KTA (kartu tanda Anggota ?) milik pemuda tersebut sambil mengancam kalo dia bisa menelpon Pak ***** seorang pejabat di lingkungan Polda Riau dan meminta agar pemuda itu di urus (bapak itu juga memperlihatkan sebuah kartu tanda pengenal ke wajah pemuda tersebut)...Kontan pemuda itu pucat dan wajahnya langsung memelas, sambil menyebutkan namanya dia berkata saya PNS di kantor polisi pak...( hahahaha...tadi aja lagaknya petantang petenteng kayak polisi beneran..)..tanpa menurunkan nada suranya si bapak itu berkata, "kamu baru jadi PNS di kantor polisi aja udah kayak polisi beneran aja petantang petenteng..kamu tau ndak undang undang melarang membunyikan petasan , dan berapa ancaman hukumannya ....12 tahun penjara, dan kalau saya mau saya bisa benamkan kamu di penjara selama itu...tiba tiba muncul seorang ibu ibu di belakang pemuda itu sambil menangis sejadi jadinya memohon agar anaknya jangan di apa apakan sambil memegang dadanya, mungkin jantungan (ternyata adalah ibu si pemuda itu ) dan ibu itu meminta anaknya segera minta maaf kepada kami ..melihat ibu tersebut emosi bapak itu mulai reda dan menyuruh si pemuda meminta maaf kepada saya yang merasa terganggu dengan bunyi petasan tadi.....dan terus menasehati pemuda itu...